Al-Hasan Al-Basri : "kalian tidak lebih dari sekumpulan hari-hari, setiap pergi satu hari, maka berarti pergi juga sebagian dari kalian" Rusdin

Rabu, 14 September 2011

Reformasi Birokrasi


REFORMASI BIROGRASI DAN MENGHINDARI BUDAYA KORUPSI
UNTUK MEMPERCEPAT LAYANAN PADA PUBLIK

(Oleh: Rusdin, S. Pd)

“Reformasi” kata ini sering didengar oleh kita di jaman sekarang ini yang dimulai dimunculkkan pada tahun 1997, tujua utama reformasi saat itu adalah menumbangkan razim Suharto yang berkuasa sangat lama dan Suharto pun tumbang dari kekuasaanya pada tahun 1998 yang lalu, tepatnya pada saat penulis duduk di kelas tiga SMA yang mana gelombang reformasi yang dipelopori oleh mahasiswa telah menggelora di seluruh nusantara namun pada saat itu penulis belum ikut turun ke jalan, tetapi istilah dan gelombang reformasi telah menggema di seluruh nusantara tanpa terkecuali di Kabupaten Dompu.  Dengan lengsernya Suharto gelombang politik di indonesia berubah secara drastis sehingga melahirkan remormasi. Perubahan secara totalitas di struktur pemerintahan merupakan sejarah bagi kita sampai sekarang, hak-hak rakyat diangkat salah satu tuntutan masyarakat Indonesia pada awal reformasi yaitu pemilihan presiden secara langsung. Gelombang reformasi di segala bidang bukan hal yang asing bagi kita hingga saat ini salah satunya adalah reformasi birokrasi. Reformasi dibidang birokrtasi ini tujuannya untuk untuk mempercepat layanan pada masyarkat dan menghindari nilai-nilai praktek KKN yang kerap diprektekkan oleh rezim yang berkuasa saat itu dan bahkan sampai sekarang, jadi proses reformasi birokrasi adalah hal yang terus menerus akan terjadi untuk dapat menciptakan kinerja yang lebih baik dalam melayani publik, sesuai keinginan masyarakat di jaman reformasi saat ini.
Kemerdekaan akan lengkap bila negara mampu membawa rakyatnya kepada kesejahteraan, kemakmuran dan kehidupan yang lebih layak. Untuk mewujudkannya negara harus mampu dan berani melawan musuh utama yakni korupsi juga kemiskinan. "Musuh kita saat ini jelas yaitu korupsi yang menyebabkan kemiskinan. Masih banyaknya jumlah orang miskin juga disebabkan oleh korupsi yang masih meluas," kata anggota Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Achmad Santosa dalam berita elektronik, (www.kompas.com) Rabu (17/8/2011).
Menurut dia Korupsi, mengurangi kemampuan negara untuk membiayai pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik, dan membangun  fasilitas-fasilitas publik. "Korupsi juga menghambat peningkatan kesejahteraan pegawai negeri sebagai pelayan publik," imbuhnya. Dia memetakan 4 wilayah korupsi yang menghambat peningkatan kesejahteraan rakyat dan pegawai negeri sebagai pelayan publik. Menurutnya, ada 4 wilayah korupsi yang menyandera bangsa ini menjadi bangsa yang tidak kompetitif dan menjadi sumber kemiskinan.
"Pertama, korupsi politik yakni korupsi yang tekait dengan penyalahgunaan kewenangan politisi dan lembaga politik (tingkat DPR dan DPRD) yang meliputi korupsi anggaran, korupsi terkait dengan pembuatan perundang-undangan, korupsi terkait dengan pemilihan dan penetapan pejabat publik, dan pengawasan," terangnya. Termasuk korupsi politik adalah penyalahgunaan yang dilakukan politisi atau parpol untuk menguras proyek pemerintah dengan mengabaikan aturan yang berlaku. "Kewenangan pengawasan terhadap eksekutif pun dapat dijadikan bargain oleh politisi untuk mendapatkan kuntungan pribadi politisi itu sendiri atau kelompok kecilnya," tuturnya.
Korupsi yang kedua, korupsi terkait dengan pengadaan barang dan jasa di pemerintahan. Politisi pun sudah masuk ke ranah ini. Nah, e-procurement yang dilakukan selama ini terbukti belum mampu mencegah korupsi di sektor ini. "Perkara korupsi di KPK sekitar 60-75 persen merupakan korupsi terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Negara banyak mengalami kerugian dari sektor ini. Pasti ada yang keliru dengan sistem ini," urainya. Yang ketiga, korupsi yang terjadi di tubuh lembaga penegak hukum. Kalau korupsi atau mafia hukum masih terjadi, tambah dia, maka penegak hukum terhadap hal pertama dan kedua tidak berjalan. "Saat ini korupsi di wilayah penegak hukum ini berjalan, namun perlu percepatan dan penajaman terutama penajaman pada dampak yang kita inginkan," jelasnya.
Yang keempat, korupsi yang terjadi pada sektor pelayanan publik dasar seperti pendidikan, kesehatan, listrik, air bersih, pelayanan KTP, seleksi CPNS dan lain sebagainya. "Korupsi jenis keempat ini dilakukan oleh birokrasi dan tidak begitu besar dalam jumlah (petty corruption) namun sangat menyengsarakan rakyat kecil," terangnya. Untuk penanganan keempat wilayah korupsi ini perlu ada peta jalannya dan dilakukan secara serentak dengan pengawalan dari pemimpin yang kuat dan konsisten di level nasional dan daerah. "Sayangnya, saat ini keempat wilayah ini terutama wilayah korupsi politik tidak tersentuh oleh tuntutan perubahan," tegasnya.
Reformasi yaitu proses pergantian (process of change) dari yang tidak baik menjadi yang baik, seperti penulis sampaikan pada judul diatas “reformasi birograsi” adalah merupakan suatu proses perubahan prosedur birakrasi mulai dari SDM sampai pada sistem yang digunakan pada birokrasi pemerintahan tersebut. Dan bukanlah hal yang baru lagi bahwa reformasi birokrasi telah kontinue dilaksanakan oleh lembaga pemerintahan sejak jaman reformasi mulai ditegakkan di negeri kita ini dan merupakan hal yang tidak bisa kita tawarkan lagi di era reformasi sekarang ini. Kapan dan dimana reformasi birokrasi itu dilaksanakan? Adapun jawabannya menurut penulis bahwa itu semua dilaksanakan ketika pada suatu lembaga tidak menemukan hasil yang maksimal dalam melakukan pelayanan terhadap publik dan ketika proses pergantian pimpinan lembaga, di Kementerian Agama Kabupaten Dompu saat ini dengan berakhirnya masa kepemimpinan Drs. H. Burhanudin, yang telah pension pada tanggal 1 september  yang lalu yang saat ini diganti sementara oleh bapak Drs. Ihsan yang menjabat kepala kasubag umum di lingkup Kementerian Agama Kabupaten Dompu, akan membawa suasana baru di lingkup Kemenag sampai menunggu Surat Keputusan Kementerian Agama di pusat siapa yang akan memimpin Kemenag Kab. Dompu kedepanya.
Disaat kepemimpinan baru natinya maka dapat kita saksikan akan ada reformasi birokrasi di lingkup Kementerian Agama Kabupaten Dompu mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) sampai pada sistem birokrasi, sebagamana yang diungkapkan oleh bapak Bahrul Hayat, PhD. Yang dikutib dari majalah amal bakti Kemenag NTB edisi V tahun ke II 2011. Mengatakan “inti reformasi birokasi itu mencakup dua aspek. Pertama: merubah seluruh mekanisme kerja agar menjadi lebih efektif, efisien, transparan, professional, dan akuntabel. “jadi yang diubah dalam reformasi birokrasi adalah sistemnya, atau bagaimana sebuah mekanisme kerja lebih terukur dan akuntabel.”. Kedua: melaukan reformasi seluruh sumberdaya yang dimilikinya, terutama Sumber Daya Manusia (SDM). “Aspek yang kedua ini merupakan implikasi dari reformasi yang pertama. Dalam menempatkan orang juga harus sangat terukur, dan kompetensinya harus relevan”.
Lebih lanjut bapak bahrul hayat mengatakan bahwa “permasalahan birokrasi saat dapat diukur dari beberapa  dimensi yaitu: (1) pola pikir dan budaya kerja (mind set and culture set): permasalahannya, belum mampu menciptakan birokrasi yang professional, yang berorientasi pada pelayanan yang lebih baik dan kinerja yang optimal; (2) Akuntabelitas pemerintah: permasalahannya, masih terdapat kesalahan dan penyalahgunaan wewenang dalam administrasi kepemerintahan, (3) peraturan perudangan: permasalahannya, masih banyak peraturan pemerintahan yang overlapping, tidak konsisten, multi interprestasi, yang perlu ditinjau ulang, diselaraskan, dan disempurnakan, (4) pelayanan masyarakat: permasalahannya, pelayanan kepada masyarakat belum memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat, dan hak dasar yag dimiliki oleh warganegara, (5) manajemen SDM: permasalahannya, manajemen SDM belum diimplementasikan secara total untuk meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi”.
Dapat kita di cermati bahwa dalam melakukan reformasi birokrasi merupakan hal yang selalu dinamis dalam kehidupan kita di sistem pemerintahan diera jaman reformasi saat ini agar dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat terutama dilingkup Kementerian Agama. Penempatan tenaga sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing adalah hal yang urgen sekali dan itu tidak bisa ditawar lagi dan intervensi IT (Informasi dan Teknologi) seperti komputer dan internet dalam bekerja merupakan komoditas primer (kebutuhan pokok) bagi para Pegawai. Mekanisme dan SDM yang tidak sesuai akan menimbulkan kinerja tidak sesuai sasaran, sehingga akan menghambat pelayanan kepada masyarakat, ini merupakan harga mati yang perlu dihindari oleh pemimpin lembaga agar dapat menempatkan pegawainya yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimilikinya. Seperti contoh keterlambatan mengurus dana Tunjangan Profesi Pendidik (TPP) Guru Madrasah dalam hal tunjangan fungsioanl GTT, seharusnya dana itu cair sebelum lebaran kemarin sesuai berita yang dikeluarkan oleh website kementerian Agama (www.kemenag.go.id) yang disampaikan oleh Direktur Jendral Pendidikan Islam, Muhammad Ali, “dana dari pusat sudah disetorkan ke daerah masing-masing” namun hingga saat ini belum juga cair , timbul pertanyaan di hati para guru yang pernah membaca berita tersebut kenapa belum cair mungkin keterlambatan itu ada pada pengurus daerah masing-masing tersebut. Kadang kita berpikir “itulah manusia punya kelemahan dan kekurangan” akan tetapi kalau kita bisa mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang kita miliki maka itu dapat kita hindari. Reformasi birokrasi sangatlah dibutuhkan di jaman reformasi saat ini dengan tujuan untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik dan untuk dapat terhindar dari praktek KKN.

Artikel



MENGHADIRKAN  INFORMASI DAN TEKNOLOGI (IT)
DALAM MEDIA PEMBELAJARAN


Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sedang sudah memasuki masa dimana teknologi informasi menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dewasa ini informasi merupakan komoditas primer (kebutuhan pokok) yang dibutuhkan orang, seiring dengan semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi, sehingga lazim dikatakan peradaban pada masa ini merupakan peradaban masyarakat informasi. Teknologi dan Informasi (IT) dapat menjadi alat terpenting untuk manipulasi dan alat kendali. Ternyata memang, telah menjadi pendapat umum siapa yang menguasai informasi dialah penguasa masa depan. Bahwa kekuatan baru masyarakat bukanlah uang di tangan segelintir orang melainkan informasi ditangan banyak orang.
Wujud dari teknologi informasi yang banyak digunakan oleh manusia saat ini diantaranya adalah komputer dan perangkat lainnya seperti internet, jaringan, wireless, hardware dan software. Secara umum komputer dan internet berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dan alat pengolahan informasi, bandingkan saja kita cukup duduk di kamar dengan menggunakan seperangkat komputer atau laptop yang terkoneksi dengan internet kita dapat mengintip gerak dan gerik dunia disetiap saat mulai dari membaca berita up to date (setiap waktu) sampai pada melihat langsung kejadian-kejadian yang disiarkan secara online yang banyak ditawarkan oleh media-media di internet. Ditempat kita MAN Kandai II dompu dengan kerjasama antara Telkom dan pemerintah pusat dengan hadirnya school net yang telah lama diproyeksikan oleh pemerintah kepada sekolah di seluruh nusantara termasuk sekolah kita adalah merupakan peran pemerintah dalam meningkatkan pelayanan dibidang pendidikan, untuk itu peran MAN Kandai II Dompu untuk memberikan pelayanan kepada para guru dan peserta didik dengan menghadirkan program baru yaitu pemasangan wireless dengan jangkauan disekitar sekolah dapat memberikan kontribusi lebih baik bagi para guru dan siswa dan kedepan semua kelas yang ada agar bisa terkoneksi dengan internet sehingga proses pembelajaran yang berbasis IT dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan proses pendidkan yang lebih baik untuk mencetak generasi yang berakhlakul karimah yang paham akan IT.
Sebagai alat komunikasi internet menjadikan dunia tiada batas (borderless) manusia di belahan dunia manapun dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat, misalnya dengan chating dan mail. Bahkan komunikasi langsung tatap muka dengan dunia yang berbedapun sekarang bukan sesuatu yang aneh, misalnya dengan menggunakan videoconference, Skype, Cam frog, Yahoo Messager, dan software lainnya. Dengan teknologi komputer informasi menjadi sedemikian mudah untuk diperoleh, enak untuk digunakan, mudah diproses dan lebih efisien. Mengolah dokumen yang banyak menjadi mudah dengan proses scaning, word processing hingga pencetakan (printing). Itulah teknnologi informasi khususnya komputer yang meski jadi bagian penting dalam kehidupan kita, termasuk untuk pengembangan sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kandai II Dompu ini.
Seiring dengan lajunya waktu MAN Kandai II Dompu terus benah diri dalam meningkatkan pengetahuan di bidang IT terbukti dengan banyaknya guru yang dikirim untuk mengikuti pelatihan diberbagai bidang yang berbasis IT. Disamping banyaknya guru yang telah mengikuti pelatihan dibidang IT pihak sekolah telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan barang berupa hardware yaitu 2 unit LCD Projector merek INFOCUS. Tidak cukup dengan itu pihak sekolah melalui rapat kordinasi kepala sekolah dengan wakamad dan guru sepakat untuk mengadakan pelatihan pemanfaatan media belajar yang berbasis IT yang dirangkaikan dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang akan dilaksanakan pada bulan ini. Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman para pendidik dalam bidang IT sehingga dalam proses belajar mengajar dapat memanfaatkan Proses belajar mengajar yang berbasis IT seperti cara menggunakan Power Point untuk slide, pemanfaatan Email dan blog untuk kepentingan pendidikan juga penggunaan LCD projector secara kontunue. Peserta yang akan mengikuti platihan IT yang dimaksud adalah seluruh Guru MAN Kandai II Dompu dengan persyaratan membawa masing-masing satu unit laptop. Pelatihan menurut rencana sesuai anggaran yang telah disusun oleh ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bapak Drs. Junaidin akan dilaksanakan selama 3 hari, dan adapun materi yang akan disampaikan kepada peserta yaitu: (1). Word, (2). Excel, (3). PowerPoint, (4). Email, dan (5). Blogger. Pemateri yang akan menyampaikan materi diatas yaitu para guru yang telah paham dan pernah mengikuti pelatihan diberbagai daerah.

ARTIKEL MENGHADIRKAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI (IT) DALAM MEDIA PEMBELAJARAN Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sedang sudah memasuki masa dimana teknologi informasi menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dewasa ini informasi merupakan komoditas primer (kebutuhan pokok) yang dibutuhkan orang, seiring dengan semakin canggihnya teknologi informasi dan komunikasi, sehingga lazim dikatakan peradaban pada masa ini merupakan peradaban masyarakat informasi. Teknologi dan Informasi (IT) dapat menjadi alat terpenting untuk manipulasi dan alat kendali. Ternyata memang, telah menjadi pendapat umum siapa yang menguasai informasi dialah penguasa masa depan. Bahwa kekuatan baru masyarakat bukanlah uang di tangan segelintir orang melainkan informasi ditangan banyak orang. Wujud dari teknologi informasi yang banyak digunakan oleh manusia saat ini diantaranya adalah komputer dan perangkat lainnya seperti internet, jaringan, wireless, hardware dan software. Secara umum komputer dan internet berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dan alat pengolahan informasi, bandingkan saja kita cukup duduk di kamar dengan menggunakan seperangkat komputer atau laptop yang terkoneksi dengan internet kita dapat mengintip gerak dan gerik dunia disetiap saat mulai dari membaca berita up to date (setiap waktu) sampai pada melihat langsung kejadian-kejadian yang disiarkan secara online yang banyak ditawarkan oleh media-media di internet. Ditempat kita MAN Kandai II dompu dengan kerjasama antara Telkom dan pemerintah pusat dengan hadirnya school net yang telah lama diproyeksikan oleh pemerintah kepada sekolah di seluruh nusantara termasuk sekolah kita adalah merupakan peran pemerintah dalam meningkatkan pelayanan dibidang pendidikan, untuk itu peran MAN Kandai II Dompu untuk memberikan pelayanan kepada para guru dan peserta didik dengan menghadirkan program baru yaitu pemasangan wireless dengan jangkauan disekitar sekolah dapat memberikan kontribusi lebih baik bagi para guru dan siswa dan kedepan semua kelas yang ada agar bisa terkoneksi dengan internet sehingga proses pembelajaran yang berbasis IT dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan proses pendidkan yang lebih baik untuk mencetak generasi yang berakhlakul karimah yang paham akan IT. Sebagai alat komunikasi internet menjadikan dunia tiada batas (borderless) manusia di belahan dunia manapun dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat, misalnya dengan chating dan mail. Bahkan komunikasi langsung tatap muka dengan dunia yang berbedapun sekarang bukan sesuatu yang aneh, misalnya dengan menggunakan videoconference, Skype, Cam frog, Yahoo Messager, dan software lainnya. Dengan teknologi komputer informasi menjadi sedemikian mudah untuk diperoleh, enak untuk digunakan, mudah diproses dan lebih efisien. Mengolah dokumen yang banyak menjadi mudah dengan proses scaning, word processing hingga pencetakan (printing). Itulah teknnologi informasi khususnya komputer yang meski jadi bagian penting dalam kehidupan kita, termasuk untuk pengembangan sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kandai II Dompu ini. Seiring dengan lajunya waktu MAN Kandai II Dompu terus benah diri dalam meningkatkan pengetahuan di bidang IT terbukti dengan banyaknya guru yang dikirim untuk mengikuti pelatihan diberbagai bidang yang berbasis IT. Disamping banyaknya guru yang telah mengikuti pelatihan dibidang IT pihak sekolah telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan barang berupa hardware yaitu 2 unit LCD Projector merek INFOCUS. Tidak cukup dengan itu pihak sekolah melalui rapat kordinasi kepala sekolah dengan wakamad dan guru sepakat untuk mengadakan pelatihan pemanfaatan media belajar yang berbasis IT yang dirangkaikan dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang akan dilaksanakan pada bulan ini. Adapun tujuan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman para pendidik dalam bidang IT sehingga dalam proses belajar mengajar dapat memanfaatkan Proses belajar mengajar yang berbasis IT seperti cara menggunakan Power Point untuk slide, pemanfaatan Email dan blog untuk kepentingan pendidikan juga penggunaan LCD projector secara kontunue. Peserta yang akan mengikuti platihan IT yang dimaksud adalah seluruh Guru MAN Kandai II Dompu dengan persyaratan membawa masing-masing satu unit laptop. Pelatihan menurut rencana sesuai anggaran yang telah disusun oleh ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bapak Drs. Junaidin akan dilaksanakan selama 3 hari, dan adapun materi yang akan disampaikan kepada peserta yaitu: (1). Word, (2). Excel, (3). PowerPoint, (4). Email, dan (5). Blogger. Pemateri yang akan menyampaikan materi diatas yaitu para guru yang telah paham dan pernah mengikuti pelatihan diberbagai daerah.

Artikle


 OPINI

PERAN KEPALA SEKOLAH

(Oleh : Rusdin, S. Pd)

Kepala sekolah saat ini membutuhkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk memimpin secara efektif baik dari sisi biaya maupun wewenang. Untuk itu jika para kepala sekolah tidak mengerti, maka semua itu tidak akan terjadi. Untuk terjadi, saat ini para kepala sekolah harus mempunyai peran sebagai visioner, agen perubahan, kepala di bidang pendidikan, role model dan manajer.
Jika kita benar-benar berkomitmen untuk mempersiapkan siswa kita untuk masa depan, penting bagi para kepala sekolah untuk melihat cakrawala untuk memproyeksikan bagaimana teknologi akan mengubah lanskap pendidikan dalam waktu yang tidak begitu jauh di masa depan. Visioner melihat ke masa depan. Pemimpin adalah manusia, tetapi tidak semua manusia adalah pemimpin. Kepala sekolah adalah sosok manusia yang idealnya memiliki visi, mampu memberikan inspirasi & motivasi, serta kompeten dalam mengelelolah sekolah.
Tanpa visi, seorang pemimpin akan kehilangan motivasi untuk berjuang dalam berkarya, dan akan kehilangan keberanian untuk memperjuangkan visinya agar dapat memberikan kebermanfaatan bagi umat manusia. Yang paling penting, sistem organisasi akan berjalan tak tentu arah, potensi diri bawahan tak terbedayakan, dan keberadaan dirinya sendiri sebagai seorang pemimpin mencerminkan sosok yang tidak berdaya. Banyak sekali model perubahan hasil penelitian yang ada di buku maupun sumber-sumber lain. Seperti kita ketahui, mengelola perubahan sama saja dengan mengelola sumber daya manusia yang ada di sekolah kita. Agen perubahan yang cerdas akan dengan gigih berpatokan pada satu model yang dianggapnya benar sambil tetap terbuka dan membangun saling pengertian dengan guru, siswa dan orang tua, dan terus berusaha dalam jangka panjang. Semua elemen yang ada di sekolah harus memahami proses ini. Pemahaan ini berasal dari diskusi dan dialog terbuka bahwa kepala sekolah memulai dan memimpin perubahan. Guru adalah agen perubahan dimanapun dia berada harus memberikan kontribusi terbaik kepada peserta didik dan juga kepada masyarakat luas, ya agen perubahan yang terus dinamis untuk kemajuan.
Di manapun guru berada dia harus dapat membawa perubahan bagi masyarakat di sekelilingnya. dia harus mampu menjadi motivator dan fasilitator bagi anak didiknya agar mampu menguasai ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Karena itu belajar sepanjang hayat jelas harus dilakukan terus menerus oleh seorang guru. Para kepala sekolah harus selalu menjadi seorang pemimpin di bidang pendidikan, tetapi di abad sekarang ini kepala sekolah mesti mengerti apa yang efektif dalam penggunaan sumber-sumber belajar, teknologi, dan praktek terbaik dalam belajar-mengajar dan ia sadar betul bahwa tujuan siswa datang ke sekolah adalah untuk belajar. Kepala sekolah yang berhasil selalu berusaha menggali informasi dari manapun. karenanya seberapapun banyaknya perubahan, sejatinya tujuan belajar dan mengajar tidak berubah karena secara fundamental tetap sama. Kepala sekolah yang baik harus terlebih dahulu mengetahui kurikulum dan kemudian menggunakan pendekatan strategi lain untuk membuat kurikulum bisa berjalan dengan efektif di lapangan. Kepala sekolah harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru karena guru tau persis tentang perkembangan peserta didik disekolah minimal kepala sekolah harus efektif menjalin komunikasi kepada para guru bila perlu setiap hari walaupun sekedar 5 menit saja sebelum proses belajar mengajar dimulai kepala sekolah harus memberikan informasi dan motivasi kepada guru. Selain itu kepala sekolah harus mengevaluasi kinerja guru minimal dalam satu minggu mulai dari perangkat pembelajaran sampai pada permasalahan yang ada pada siswa.
Sebenarnya pekerjaan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolahnya tidak pernah ringan. Sudah sekian lama birokrasi pemerintahan negara kita tidak banyak membantu kepala sekolah mengatasi kerumitan itu. Sudah sejak lama pula para kepala sekolah berhadapan dengan situasi di mana mereka lebih banyak tergantung pada konteks dan peripheral (tambahan) pekerjaannya. Sementara para kepala sekolah lain bekerja untuk meningkatkan tugas-tugas administrasi saja, saat yang sama kepala sekolah yang cerdas mampu melakukan "walk the talk" dan menunjukkan bahwa dia bersedia untuk belajar dan mengambil resiko dengan teknologi baru atau strategi pembelajaran yang baru. Jika sekolah berusaha menerapkan hal yang baru baik itu teknologi maupun hal lain, kepala sekolah mesti bisa menjadi contoh untuk mau mencoba dan menerapkannya dalam tugas keseharian mereka. Dengan demikian guru, siswa semuanya mendapat contoh tentang bagaimana berubah.
Tidak ada Kepala sekolah yang ahli dalam semua bidang, begitu pula guru-guru yang dipimpinnya. Seorang kepala sekolah yang jempolan bisa mendistribusikan arus pengetahuan di sekolahnya hingga yang terjadi sekolah bisa menjadi sebuah komunitas pembelajar yang profesional. Misalnya dengan mengadakan sesi khusus yang disitu guru bisa saling mengajarkan hal baru satu sama lain. Bidangnya bisa apa saja dari teknologi sampai strategi belajar mengajar yang terbaru.
Banyak tugas guru yang harus dijalankan sebagai kepala sekolah, karena sekolah merupakan kehidupan yangserba dinamis dan persoalan selalu ada tidak kenal waktu dan tempat, apakah persoalan menyangkut kurikulum, guru, anak didik, orang tua/wali, komite sekolah, masyarakat setempat, bahkan sorotan dari opini publik dan belum lagi berbagai krisis dekadensi moral dikalangan anak didik. Untuk mengimbangi krisis yang ada, kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai edukator, negosiator dan administrator, melainkan juga harus berperan sebagai manajer dan supervisor yang mampu menerapkan manajemen bermutu.
Secara sederhana dapat diterjemahkan bahwa keberhasilan sekolah tergantung pada teknik mengelola manusia-manusia yang ada di sekolah untuk suatu keberhasilan yang tak terukur nilainya yaitu pemanusiaan manusia dalam diri peserta didik dan penghargaan bagi rekan-rekan pendidik sebagai insan yang kreatif dan peduli akan nasib generasi penerus bangsa, bentuk penghargaan baik dalam prestasi maupun meningkatkan gaji bagi guru-guru honor sehingga tidak ada patokan yang sama dari tahun-tahun sebelumnya karena kehidupan kita dinamis terus maju kedepan.
Untuk diingat, bahwa keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang ada di sekolah tersebut. Peran kepala sekolah adalah orang utama dan pertama yang bertanggungjawab terhadap maju, mundurnya dan berkembangnya suatu sekolah, maka dari itulah diperlukan kepala sekolah yang benar-benar memahami dan menghayati akan tanggungjawabnya sebagai orang yang didahulukan selangkah dan diangkat setingkat dari keloga-koleganya sesama guru.