Kabupaten Dompu Dalam Human Development Index (HDI)
Oleh Rusdin, S. Pd
(Kandidat Magister Bahasa Inggris Unram 2014-2016)
“Dompu in Education Support
to Increase Human Development Index”
Oleh Rusdin, S. Pd
(Kandidat Magister Bahasa Inggris Unram 2014-2016)
“Dompu in Education Support
to Increase Human Development Index”
Pendidikan adalah sebuah proses yang terjadi pada manusia (Human being) yang mengubah (mind set) pola pikir seseorang, tingkah laku dalam kehidupannya sehari-hari ke arah yang baik sesuai norma-norma kehidupan, baik untuk diri sendiri, lingkungan sekitar, keluarga maupun bangsa dan Negara. Bahkan pendidikan adalah merupakan tolak ukur yang sangat penting untuk menilai sejauh mana tingkat Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di suatu daerah. Berikut Tingkat pendidikan dan intervensi IPM di kabupaten Dompu.
Indeks Prestasi Manusia (IPM) adalah merupakan salah satu tolak ukur suatu daerah untuk mengetahui dan melihat sejauh mana kemajuan daerah tersebut, karena dalam IPM termasuk tiga kategori besar di dalamnya yiatu: 1. Tingkat kemampuan ekonomi, 2. Pelayanan kesehatan yang baik dan, 3. Mutu Pendidikan yang baik. Dengan kematangan tiga kategori tersebut maka daerah tersebut dapat di katakan sejahtera dan memiliki kemampuan maju.
Dari tiga kategori di atas salah satunya adalah pendidikan, ternyata mutu pendidikan yang labih baik akan mengantarkan kamajuan di suatu daerah. Paradigma pendidikan di jaman multi kompleks saat ini pemerintah dan masyarakat harus mengeluarkan ekstra stamina untuk bisa memajukan daerah pada bidang pendidikan yang matang. Pedidikan yang dimaksud penulis adalah pedidikan dalam arti yang luas yaitu pendidikan terlepas dari intervensi politik secara pragmatis yang membawa pendidikan dalam pola pikir yang bersifat hedonisme, materialistis dan konsumtif yang melahirkan ketidakjujuran dalam prakteknya. Ketergantungan mutu pendididkan yang matang dalam mengukur IPM suatu daerah cukup tinggi karena pendidikan ini berkaitan langsung dengan manusia atau pelaku yang memainkan peran dan mengelolah daerah ini. Dari asumsi yang penulis ungkapkan diatas mengarahkan pemikiran penulis tertuju pada satu ungkapan atau pelaku yaitu manusia (Human Being) yang prototypenya yaitu walaupun sistim dan peraturan yang cukup matang yang di terapkan namun kualitas kinerja seseoranglah yang menentukan prestasi institusi atau lembaga yang akhirnya ditentukan oleh kualitas manusia-manusia yang melaksanakan fungsi institusi atau lembaga itu, terutama dalam sikap dan kompetensinya. Di sinilah kita melihat jelas intervensi pendidikan dalam pembangunan dan kemajuan daerah. Melalui pendidikan kita dapat menanamkan sikap yang pas dan memberikan bekal kompetensi yang diperlukan kepada manusia-manusia yang menjalankan fungsi institusi-institusi yang menentukan kemajuan suatu daerah.
Dompu dalam Human Development Index (HDI)
Adapun posisi Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Dompu, berada pada urutan ke-5 dari 10 kabupaten/kota se-NTB. Ini sesuai hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2012 lalu dan hasil wawancara dengan kepala kantor BPS Kab. Dompu bapak Ir. Lana Putra di ruang kantornya kemarin (29/04/13). Jika dilihat dari segi progresnya atau percepatannya, IPM-nya berada pada urutan ke-2 tapi dilihat dari peringkatnya Dompu berada pada urutan ke-5.
Di lihat dari progressnya di atas menurut presepsi penulis tingkat pelayanan pada mutu pendidikan di daerah kita terus di genjot oleh pemerintah salah satunya program Tambora Menyapa Dunia, ini merupakan salah satu master program pemerintah Kabupaten Dompu dengan Propinsi. Bantuan awal Tambora Menyapa Dunia berkisar Rp 49 milliar dana ini untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan salah satunya untuk sarana TIK baik di kota maupun di daerah terpencil. Dalam sambutan Kepala Diknas kabupaten Dompu Drs. H. Ichtiah Yusuf yang kami kutip saat di kantor SKB Kab. Dompu “pemerintah kab. Dompu terus dan berupaya keras untuk meningkatkan kemajuan mutu pendidikan di daerah ini dan kami sambut dengan gembira dan kemampuan power kami untuk mensukseskan bantuan tambora menyapa dunia oleh propinsi” lanjutnya lagi pada saat menyampaikan sambutan pada acara malam 2 Mei yang dilaksanakan di depan kantor Dikpora Kab. Dompu di depan bapak Bupati Dompu H. Bambang H. M. Yasin berjanji untuk menaikkan tingkat mutu pendidikan di Kab. Dompu.
Dari ungkapan dan kinerja yang bisa kita lihat saat ini penulis berasumsi bahwa pendidikan di Kab. Dompu terus ditingkatkan walaupun dari berbagai segi perlu di benahi dan untuk semuanya dapat terlaksana di butuhkan power dan multi stamina untuk bisa mengangkat mutu pendidikan yang lebih baik. Dengan diberikan otonomi untuk mengatur daerah masing-masing pemeritah dapat mengubah pola pikir masyarakatnya dalam hal penting pendidikan di daerah ini.
Semuanya itu akan bisa terlaksana dengan baik, namun menurut penulis jika para pemerhati pendidikan sebagai decision maker mulai dari atas sampai ke bawah tidak sungguh-sungguh dan tidak mulai dengan niat yang tulus untuk memajukan pendidikan dan tidak merancang model pendidikan yang sesuai dengan karakter bangsa dan agama maka akan terjadi pada generasi yang membentuk pola kehidupan yang bersifat hedonisme, konsumtif dan materialistik sehingga mengarah pada kehidupan yang jauh dari toleransi antar sesama yang menimbulkan karakter generasi yang mengabaikan norma agama dan kehidupan.
Indeks Prestasi Manusia (IPM) adalah merupakan salah satu tolak ukur suatu daerah untuk mengetahui dan melihat sejauh mana kemajuan daerah tersebut, karena dalam IPM termasuk tiga kategori besar di dalamnya yiatu: 1. Tingkat kemampuan ekonomi, 2. Pelayanan kesehatan yang baik dan, 3. Mutu Pendidikan yang baik. Dengan kematangan tiga kategori tersebut maka daerah tersebut dapat di katakan sejahtera dan memiliki kemampuan maju.
Dari tiga kategori di atas salah satunya adalah pendidikan, ternyata mutu pendidikan yang labih baik akan mengantarkan kamajuan di suatu daerah. Paradigma pendidikan di jaman multi kompleks saat ini pemerintah dan masyarakat harus mengeluarkan ekstra stamina untuk bisa memajukan daerah pada bidang pendidikan yang matang. Pedidikan yang dimaksud penulis adalah pedidikan dalam arti yang luas yaitu pendidikan terlepas dari intervensi politik secara pragmatis yang membawa pendidikan dalam pola pikir yang bersifat hedonisme, materialistis dan konsumtif yang melahirkan ketidakjujuran dalam prakteknya. Ketergantungan mutu pendididkan yang matang dalam mengukur IPM suatu daerah cukup tinggi karena pendidikan ini berkaitan langsung dengan manusia atau pelaku yang memainkan peran dan mengelolah daerah ini. Dari asumsi yang penulis ungkapkan diatas mengarahkan pemikiran penulis tertuju pada satu ungkapan atau pelaku yaitu manusia (Human Being) yang prototypenya yaitu walaupun sistim dan peraturan yang cukup matang yang di terapkan namun kualitas kinerja seseoranglah yang menentukan prestasi institusi atau lembaga yang akhirnya ditentukan oleh kualitas manusia-manusia yang melaksanakan fungsi institusi atau lembaga itu, terutama dalam sikap dan kompetensinya. Di sinilah kita melihat jelas intervensi pendidikan dalam pembangunan dan kemajuan daerah. Melalui pendidikan kita dapat menanamkan sikap yang pas dan memberikan bekal kompetensi yang diperlukan kepada manusia-manusia yang menjalankan fungsi institusi-institusi yang menentukan kemajuan suatu daerah.
Dompu dalam Human Development Index (HDI)
Adapun posisi Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Dompu, berada pada urutan ke-5 dari 10 kabupaten/kota se-NTB. Ini sesuai hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2012 lalu dan hasil wawancara dengan kepala kantor BPS Kab. Dompu bapak Ir. Lana Putra di ruang kantornya kemarin (29/04/13). Jika dilihat dari segi progresnya atau percepatannya, IPM-nya berada pada urutan ke-2 tapi dilihat dari peringkatnya Dompu berada pada urutan ke-5.
Di lihat dari progressnya di atas menurut presepsi penulis tingkat pelayanan pada mutu pendidikan di daerah kita terus di genjot oleh pemerintah salah satunya program Tambora Menyapa Dunia, ini merupakan salah satu master program pemerintah Kabupaten Dompu dengan Propinsi. Bantuan awal Tambora Menyapa Dunia berkisar Rp 49 milliar dana ini untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan salah satunya untuk sarana TIK baik di kota maupun di daerah terpencil. Dalam sambutan Kepala Diknas kabupaten Dompu Drs. H. Ichtiah Yusuf yang kami kutip saat di kantor SKB Kab. Dompu “pemerintah kab. Dompu terus dan berupaya keras untuk meningkatkan kemajuan mutu pendidikan di daerah ini dan kami sambut dengan gembira dan kemampuan power kami untuk mensukseskan bantuan tambora menyapa dunia oleh propinsi” lanjutnya lagi pada saat menyampaikan sambutan pada acara malam 2 Mei yang dilaksanakan di depan kantor Dikpora Kab. Dompu di depan bapak Bupati Dompu H. Bambang H. M. Yasin berjanji untuk menaikkan tingkat mutu pendidikan di Kab. Dompu.
Dari ungkapan dan kinerja yang bisa kita lihat saat ini penulis berasumsi bahwa pendidikan di Kab. Dompu terus ditingkatkan walaupun dari berbagai segi perlu di benahi dan untuk semuanya dapat terlaksana di butuhkan power dan multi stamina untuk bisa mengangkat mutu pendidikan yang lebih baik. Dengan diberikan otonomi untuk mengatur daerah masing-masing pemeritah dapat mengubah pola pikir masyarakatnya dalam hal penting pendidikan di daerah ini.
Semuanya itu akan bisa terlaksana dengan baik, namun menurut penulis jika para pemerhati pendidikan sebagai decision maker mulai dari atas sampai ke bawah tidak sungguh-sungguh dan tidak mulai dengan niat yang tulus untuk memajukan pendidikan dan tidak merancang model pendidikan yang sesuai dengan karakter bangsa dan agama maka akan terjadi pada generasi yang membentuk pola kehidupan yang bersifat hedonisme, konsumtif dan materialistik sehingga mengarah pada kehidupan yang jauh dari toleransi antar sesama yang menimbulkan karakter generasi yang mengabaikan norma agama dan kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar