BAHASA INGGRIS DIHAPUS PADA SEKOLAH DASAR MENGHAMBAT PENGUASAAN MULTILINGUAL SOCIATY
Penerapan kurikulum 2013 oleh pemerintah pada Juni
mendatang, masih menuai polemik. Pro dan kontra pun bermunculan di kalangan
pendidik maupun pemerhati pendidikan. Salah satu yang menjadi pangkal
permasalahan dari kurikulum 2013 tersebut adalah pengurangan mata pelajaran
pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diantaranya
penghapusan bahasa inggris di Sekolah Dasar yang sebagian menilai kurang tepat
oleh pemerintah karena menghambat penguasaan multilibahasa masyarakat Indonesia.
Padahal di Kemampuan daya ingat anak-anak pada usia Sekolah Dasar sangat luar
biasa tajamnya. Mereka cepat menangkap dan merespon rangsangan berupa objek apa
saja yang mereka temui menggunakan panca indra dan itu menjadi memori yang
bahkan tidak pernah lupa seumur hidupnya. Ini kekuatan yang paling dasyat yang
harus kita manfaatkan dengan memacu, memotivasi dan mendorong mereka untuk
mengetahui banyak hal tentang ilmu pengetahuan demi masa depan mereka yang
sangat kompetitif.
Sebagai perbandingan anak-anak di Negara lain seperti
Jepang, India dan China penguasaan bahasa Inggris yang merupakan bahasa
International sangat maju, ketika penulis mengajar privat bahasa Inggris di
Jepang pada tahun 2002 antusias para siswa SD disana cukup tinggi, daya tangkap
nalar mereka dalam waktu satu bulan mereka sudah dapat mengingat banyak
percakapan dalam bahasa Inggris. Kemudian di India anak-anak disana sudah mampu
berbahasa Inggris pada usia SD bahkan lebih daripada mereka yang dewasa di Indonesia.
Nothing is impossible, sekali lagi jangan abaikan kemampuan dasyat
memori anak usia Sekolah Dasar.
Sebagai Kementerian yang mengurusi masalah pendidikan dan
diisi oleh para scholars, seharusnya setiap kebijakan yang diambil maupun yang diwacanakan
Kementerian Pendidikan Nasional harus berdasarkan data riset yang jelas yang
artinya tidak membuat kebijakan berdasarkan politik dan kepentingan. Menurut
penulis, anggapan bahwa mata pelajaran bahasa Inggris menjadi beban dan
mengancam eksistensi bahasa lokal merupakan sebuah hipostesis yg sangat
prematur. Banyak negara yang bahkan menjadikan bahasa Inggris sebagai medium
pengajaran sejak SD. Namun tidak menyebabkan siswa-siswinya lupa berbahasa
daerah. Kita bisa lihat malaysia yang bahasa melayunya lebih original dibanding
kita. Juga India yang pelajarnya bisa 3 bahasa: Inggris, Hindi, dan Bahasa
lokal. Bahasa daerah dan bahasa Indonesia bisa dipelajari anak-anak di rumah
dan di lingkungan bermain. Lalu bahasa Inggris bisa dipelajari dimana, kalau
bukan di sekolah?. Bagaimana anak-anak bangsa ku bisa menguasai IPTEK bila di
usia dini mereka tidak mengenal bahasa Inggris, usulan kebijakan Wakil
Mendikbud bidang pendidikan Musliar Kasim, perlu diselidiki latar belakang
keputusannya yang kami menilai kurang cocok untuk saat ini.
Pendekatan fungsional dalam pengajaran bahasa memiliki
persepsi bahwa pengajaran bahasa harus selalu diasosiasikan dengan aktivitas
dan realitas bahasa itu sendiri sehingga bahasa tidak diajarkan di luar dari
konteksnya. Dalam pengajaran bahasa Inggris ataupun juga bahasa Indonesia,
peserta didik harus dirangsang dengan aktivitas yang memaksimalkan kecerdasan
bahasa lisan maupun tulisan dengan selalu melibatkan konteks bahasa. Penggunaan
intonasi yang tepat dan pemilihan kata-kata yang bijak dapat memotivasi peserta
didik untuk aktif menggunakan bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.
Pengajaran bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia di SD menggunakan konsep
pengajaran yang mengedepankan bagaimana menggunakan bahasa dan bukan sekedar
mengetahui apa itu bahasa.
Sungguh problematika pemerintah menghapus bahasa Inggris di
SD karena antusias para siswa dalam mempelajari bahasa Inggris cukup tinggi
sebagai contoh hipotesis yang bisa dibenarkan ketika kami membuka privat kursus
bahasa Inggris di berbagai daerah Kota Bima dan Dompu mereka siap
menghabiskan waktu yang lumayan lama untuk belajar bahasa Inggris, selain para
siswa dukungan orang tua mereka cukup tinggi karena mereka tau bahwa bahasa
Inggris merupakan bahasa yang bisa di manfaatkan di masa akan datang oleh
generasinya, salah satunya mereka bisa mempersiapkan labih dini untuk bisa
mendapatkan scholar ke luar negeri dan selanjutnya mereka bisa lebih handal
dalam penguasaan IPTEK yang tentunya tidak menyampingkan bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar