Beberapa perguruan tinggi unggulan di Indonesia
mengalami penurunan peringkat dan kesulitan bersaing dengan
universitas-universitas di kawasan, kata hasil survei.
Berdasarkan hasil survei Peringkat Universitas
QS yang diterbitkan di London, peringkat perguruan tinggi di Indonesia
secara keseluruhan menurun sejak 2009.
"Di tahun-tahun sejak terjadi krisis
keuangan universitas-universitas Indonesia kesulitan mengimbangi
pembangunan pesat yang terjadi di negara-negara lain seperti Cina, Hong
Kong, Singapura dan Korea," kata pimpinan QS Ben Sowter.
Satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang masuk peringkat 100 teratas di Asia adalah Universitas Indonesia.
Perguruan tinggi di ibukota tersebut menduduki
posisi ke-64 berdasarkan peringkat QS tahun 2013. Universitas Indonesia
dalam edisi sebelumnya berada di peringkat 50.
Bersaing
Peringkat perguruan tinggi terbaik kedua di Indonesia, ITB juga turun selama dua tahun berturut-turut, dari 113 menjadi 129.
"Di tahun-tahun sejak terjadi krisis keuangan universitas-universitas Indonesia kesulitan mengimbangi pembangunan pesat yang terjadi di negara-negara lain seperti Cina, Hong Kong, Singapura dan Korea."
Ben Sowter
Perguruan tinggi terbaik di Asia, menurut survei
QS, adalah Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong (HKUST). Lembaga
pendidikan berusia 22 tahun itu telah menyandang peringkat tertinggi
sejak 2011.
Peringkat kedua ditempati oleh dua institusi, Universitas Nasional Singapura dan Universitas Hong Kong.
Di antara 10 besar lainnya adalah Universitas
Nasional Seoul, Universitas Peking, Universitas Kyoto dan Universitas
Teknologi Nanyang.
Menurut QS, sejumlah universitas Asia mampu bersaing dengan perguruan tinggi unggulan di dunia.
QS menggunakan enam indikator untuk menentukan
peringkat, antara lain reputasi akademik, reputasi di kalangan pengguna
lulusan dan proporsi mahasiswa asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar